Membuat Minyak VCO Dengan Teknik Fermentasi | Anti Gagal
Membuat Minyak VCO Dengan Teknik Fermentasi | Anti Gagal

Bunda sedang mencari panduan resep membuat minyak vco dengan teknik fermentasi | anti gagal yang sederhana dalam pembuatannya. Tim kami akan membagikan langkah-langkah serta bahan-bahan dan bumbu yang digunakan dalam pembuatannya. Karena membuat minyak vco dengan teknik fermentasi | anti gagal yang enak selayaknya memiliki aroma dan rasa yang bisa memancing selera kita.

Resep membuat minyak vco dengan teknik fermentasi | anti gagal

anti gagal, pertama dari jenis bahan, kemudian pemilihan bahan segar, hingga cara membuat dan menyajikannya. Tak perlu pusing jika hendak menyiapkan membuat minyak vco dengan teknik fermentasi

Bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan untuk pembuatan Membuat Minyak VCO Dengan Teknik Fermentasi | Anti Gagal:

  1. Gunakan 1 Liter santan murni dari kelapa yang cukup tua
  2. Siapkan secukupnya Alat Utama: Corong, kapas
  3. Siapkan Kalau ada ditambahkan kertas saring atau tissue. Bisa juga kain saringan tahu
  4. Siapkan Jar atau botol untuk menampung minyak
  5. Gunakan Sendok bebek atau sendok cekung untuk memanen hasil VCO

Langkah-langkah membuat Membuat Minyak VCO Dengan Teknik Fermentasi | Anti Gagal:

  1. Siapkan santan kental. Sebenarnya, takaran santan sesuai selera ya bisa kurang dari 1 liter bisa lebih. Saya menggunakan 1.3 liter santan kental dari 5 kelapa parut yang diperas dengan mesin Juicer. Jadi kelapa parut yang kita peras sebaiknya memang tidak ditambahkan air saat memerasnya. Atau kalau terpaksa, bisa menggunakan 1 gelas air untuk 2 kelapa, sebagai pancingan agar santannya keluar dengan maksimal. Masukkan santan kental ke dalam plastik atau ke dalam wadah yang tertutup rapat.
  2. Simpan –lagi- santan dalam wadah tertutup [bisa kardus atau toples besar yang bertutup]. Taruh di tempat hangat misalnya di dalam lemari selama 24 jam. Alternatif lainnya bisa dibungkus kain lalu ditempatkan di salah satu sisi kulkas yang panas [silahakn cek kulkas masing-masing yang bagian hangatnya di sebelah mana, kalau punya saya ada di bagian samping kanan kiri].
  3. Atau bisa juga ditempatkan di dekat rice cooker atau bisa juga oven [yang sedang dipake tentunya ya jadi hangat].
  4. Nah bisa juga di tempatkan di kardus atau wadah lalu di jemur di panas matahari seharian, setelah malam bisa disimpan di lemari biar tetap hangat. Tentu saja dengan tetap membungkus rapat-rapat menggunakan kain atau handuk bersih. Sehingga kehangatan tetap terjaga.
  5. Setelah 24 jam keluarkan santan. Akan terlihat gelembung-gelembung menyerupai busa dan santan mulai terpisah.
  6. Di gambar penampakan dengan 2 teknik, yg atas dijemur. Yang bawah diletakan di dekat kulkas.
  7. Bekukan dalam freezer selama 3-4 hari.
  8. Keluarkan dan biarkan mencair di suhu ruang. Sekarang sudah terlihat pemisahan minyak, ampas VCO [blondo] dan air residu.
  9. Bekukan kembali dalam freezer selama 2 jam saja. Jadi ada dua kali proses pembekuan. Yang pertama selama 4 hari, yang ke dua cukup 2 jam saja. Kenapa? Proses pembekuan pertama itu untuk memisahkan ke 3 bagian tadi. Nah untuk pembekuan kedua itu agar minyak dan blondo menjadi beku sehingga lebih mudah memisahkan air residu [yang tidak terpakai] dari blondo dan minyak VCO. Jelas kan yah? Jadi jangan bingung. Ok??
  10. Setelah 2 jam keluarkan santan dari freezer. Lubangi bagian bawah plastik, buang airnya di dalam wadah.
  11. Air residu tersebut kalau suka bisa juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman
  12. Letakkan santan beku yg airnya sudah dibuang didalam wadah lain. Biarkan cair sempurna. Akan mulai terlihat minyak yang berada di atas ampas VCO. Sementara itu siapkan penyaring.
  13. Ambil corong yang di bagian lubangnya sudah ditaruh kapas. Begitu juga dibagian dalam [badan] corong juga sudah dialasi kapas. Atau bisa juga bagian badan corong dialasi tissue dapur atau kain tipis.
  14. Ambil minyak secara hati-hati,nih hasilnya dapat satu mug besar.
  15. Tuang ke penyaring.
  16. Lalu bagaimana dengan blondonya? Sebenarnya blondo tersebut mengandung banyak mikroba bermanfaat. Karena memang blondo bisa dimanfaatkan sebagai starter pembuatan susu kefir lho. Nanti kapan-kapan akan saya bagikan caranya yah.
  17. Agak lama akan keluar minyak setetes demi setetes dari corong. Minyak ini bening. Proses ini agak lama ya.. Harus sabar tingkat dewa hehe.
  18. Ini dia hasilnya.. VCO bening dengan bau santan yg samar sudah bisa digunakan. Jika kurang suka dengan aromanya, kita bisa menambahkan aroma alami lain misalnya aroma daun jeruk kering atau daun pandan yang sudah dikeringkan. Harus dengan bahan yang sudah benar-benar kering ya, jadi tidak merusak kualitas minyak VCO.
  19. Nih jadinya lumayan banyak dan jernih.. ini masih belum selesai ya..karena sebagian masih disaring, nyaringnya butuh sehari semalam biar bisa tersaring semua.
  20. VCO ini bisa dimanfaatkan juga sebagai minyak goreng seperti minyak goreng biasanya. Rasanya bahkan jauh lebih gurih dibanding minyak konvensional. Sehingga membuat cita rasa masakan jadi lebih harum dan lezat. Biasanya saya gunakan untuk menumis, membuat nasi goreng atau membuat telur orak arik kesukaan si kecil. Si kecil jadi lahap makan padahal aslinya mah susah makannya. Karena emang rasanya jadi super enak mungkin makanya nagih. Eh malah kebablasan curhat hehe..
  21. Sebagai catatan, ampas dari hasil penyaringan atau biasa disebut blondo atau galendo jangan dibuang ya. Karena bisa dimanfaatkan untuk membuat VCO berikutnya, sebagai starter. Dan selain itu juga bisa dimanfaatkan menjadi kefir grain. Sehingga kita juga bisa membuat susu kefir dari ampas VCO. Untuk caranya, akan dibagikan di tutorial berikutnya aja yah.
  22. Jika ampas dimanfaatkan menjadi starter. Caranya yaitu: ampas vco tersebut disaring dengan tissu atau kertas saring untuk menghilangkan sisa-sisa air dan minyak. Letakkan dalam wadah terbuka lalu biarkan di dekat jendela selama seminggu atau lebih sampai kering. Tujuan pengeringan ini agar bisa disimpan lebih lama. Nanti, saat pembuatan vco, campurkan 1 sdt ampas vco kering kedalam 500 ml santan. Lalukan proses yang sama seperti cara pembuatan VCO. Dengan penggunaan starter ini, maka VCO yang
  23. TIPS DAN TRIK SEPUTAR VCO: Sebaiknya kelapa yang sudah diparut, segera diperas dan diambil santannya, karena kalau terlalu lama dibiarkan maka hasil minyak akan menjadi tengik.
  24. Kalau misalnya dengan menggunakan teknik fermentasi ini ternyata gagal. Artinya ketika adonan calon VCO sudah dimasukan di freezer dan dicairkan ternyata tidak mengeluarkan minyak [minyak sangat sedikit]. Atau antara blondo dan minyaknya menyatu dan susah dipisahkan. Kalau sudah begitu maka alternatifnya kita bisa menggunakan teknik kitchen modification, caranya yaitu: masak adonan calon VCO tersebut dengan menggunakan teknik double boiler.
  25. Jadi cara memasaknya seperti mengetim cokelat. Adonan calon VCO tersebut ditempatkan di panci, lalu panci tersebut ditempatkan lagi di atas panci atau kuali yang sudah dikasih air. Lalu masak dengan api kecil, sambil terus diaduk. Pastikan suhunya dijaga kurang dari 70 derajat celcius. Kalau tidak ada thermo, barometernya bisa dengan menyentuh langsung panci yang diatas, jika masih hangat dan tidak panas sehingga kita bisa memegangnya dengan tangan telanjang, artinya suhu tersebut masih aman.
  26. Nah, setelah 30 menit sampai satu jam kemudian [tergantung banyaknya adonan], maka adonan akan pecah dan minyak keluar. Pastikan blondo jangan sampai berubah jadi cokelat ya apalagi sampai jadi hitam. Jadi kalau sudah banyak keluar minyaknya, bisa kita angkat. Dinginkan dan siap disaring. Dengan teknik ini, walaupun dengan cara dimasak tapi masih bisa disebut VCO karena panas yang digunakan masih terkontrol dan hasil minyaknya juga masih bening dan transparanjd masih tergolong VCO. CMIIW
  27. Trik lain, agar hasil minyak bisa maksimal. Jika sudah 3-4 hari di freezer dan saat dicairkan hasil masih kurang banyak dan keruh sehingga susah disendokin juga. Solusinya bisa kita inapkan lagi di freezer semalaman. Besoknya kita cek lagi, insyaAlloh minyak sudah keluar lebih maksimal.
  28. Ampas kelapa parut sisa perasan santan untuk bahan VCO bisa dimanfaatkan menjadi tepung kelapa. Untuk cara membuat tepung kelapa, akan saya bagikan tutorialnya kapan-kapan.
  29. Segudang manfaat minyak VCO.. Saya ambil gambarnya dari Gugel ya admin cookpad. Izin… makasih
  30. Kelapa yang bagus digunakan sebagai bahan VCO adalah jenis kelapa yang tidak muda, tapi juga tidak terlalu tua. Jika terlalu muda, maka kandungan minyak masih sangat sedikit. Dan jika terlalu tua, makin banyak kandungan minyak yang sudah dirubah menjadi karbohidrat. Usia buah kelapa idealnya sekitar 12-13 bulan. Indikatornya bisa dilihat dari kulit luar daging kelapa maupun sabut kelapa yang berwarna cokelat. Jika diguncangkan maka bunyinya terdengar nyaring.
  31. Kelapa yg terdengar nyaring jika diguncang itu karena kandungan air kelapa sudah berkurang. Dan yang pasti belum bertunas. Karena kalau sudah bertunas, sudah pasti banyak kandungan nutrisi dan kandungan minyak kelapa terserap oleh bakal pohon kelapa. Saat dibelah, daging buah kelapa berwarna putih dengan ketebalan 10-15 mm.
  32. Blondo VCO bisa juga dimanfaatkan untuk lulur alami loh. Biasanya saya miks 2-3 sdm blondo VCO dengan 1-2 sdm minyak VCO lalu ditambahkan gula putih kasar secukupnya. Kadang juga ditambahkan bubuk kopi kasar. Mantap buat luluran. Kalau dirasa bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman-teman dan orang-orang tercinta…

Terima kasih telah membaca resep yang tim kami tampilkan di sini. Harapan kami, olahan Membuat Minyak VCO Dengan Teknik Fermentasi Selamat mencoba!

Tags: membuat minyak vco dengan teknik fermentasi | anti gagal